Bicara energi, tidak lepas dari sumber dan manfaatnya bagi kehidupan. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak pernah habis, tetapi berubah bentuk. Berangkat dari hal itu, ada sesuatu yang tengah saya rasakan dan saya nikmati berkaitan dengan energi. Perubahan-perubahan dalam aktivitas sehari-hari yang terkadang menguras energi dan menyisakan lelah, ternyata memiliki arti sebagai perubahan bentuk energi yang bisa me-recharge semangat dan motivasi. Mengubah bentuk energi dari menulis, mengajar, hingga menuliskan kembali.
Awalnya, terasa sulit beradaptasi dengan perubahan sehari-hari dan mencoba mengubah bentuk energi menjadi energi lain yang bisa berarti. Ketika menulis menjadi sebuah energi yang bukan sekedar memuaskan hobi, kegiatan lain di luar itu terasa biasa saja. Menulis menjadi sarana penyalur dan pelepas energi yang ada di hati dan pikiran yang juga bisa membentuk energi baru, sekalipun tanpa interaksi langsung dengan sesama insan. Hal ini karena fokus dan perhatian utama tercurah di satu kegiatan, yaitu menulis. Namun, belakangan ini, ada bentuk energi lain yang menambah warna dan makna dalam keseharian selain menulis. Berbagi ilmu, bertukar cerita dan pengalaman melalui kegiatan mengajar di sekolah memberikan nuansa lain yang terasa hidup. Setidaknya, itu yang saya rasakan (walaupun menulis jadi keteteran…). Mengajar bisa membuat kita belajar, terus belajar menjadi pembelajar. Energi dari kegiatan belajar mengajar sama seperti menulis, tidak akan habis, hanya berubah bentuk aplikasinya. Continue reading “Mengubah Bentuk Energi, Menumbuhkan dan Mengembangkan Kreativitas Berpikir”