Semalam, dengan perasaan malu aku mendekati-Mu
kucoba menuliskan-Mu
tapi aku tak mampu
terlalu hebat wujud-Mu untuk kubahasakan
hingga lunglai tanganku tanpa tulisan
Saat mataku kian meredup menyambut kantuk
kucoba menata kata demi kata
meminta-Mu menatap hatiku sebentar saja
Aku ingin bicara
Aku ingin bercerita
ajaklah aku bicara walau bukan tentang halwa
Tak ada suara yang mampu kudengar
kuulang kembali menyebut nama-Mu
dengan desahan
dengan tangisan
dengan jeritan
aku ingin bicara,,,aku ingin bercerita
ajaklah aku bicara tentang nektar surgawi
Bisu rasaku di keheningan
hingga terkulai ku dalam kesudahan
tertidur ku di pelukan sunyi
Saat ku terjaga di ujung malam kepagian
kupinta kembali hadir-Mu
aku hanya ingin bicara…tentang rasa berdosa
Sedetik berlalu…
Aku menyerah dalam gundah
Lirih… kudengar suara-Mu
mengajakku berbicara
memintaku bercerita
dan jiwaku pun bertahajud
Aku fana dalam keakuanku
karena aku sangat membutuhkan-Mu
Setetes tinta yang kupunya sisa semalam
kan kugoreskan untuk senantiasa menuliskan-Mu
meski hanya setetes… kan kutulis narasi hawari-Mu
Ass, wr,wb
Aku baru membaca beberapa postingnya, bagus sekali. Ada baiknya kita berbagi, via email, posting dll – jika berkenan, makasih. Salam
hi, senang dengan puisi kamu pt bisa kan di bagi2 ma aku kan soalx aku juga mau ingin pengen bisa m’buat puisi sprt qm………………..
Indah banget, Ya Allah ya robbi….
Syahdu yg dlm saat aku membacanya,
Semoga IA mendengarkan dan mengabulkan semua harap kita.
bagu skli puisinya
sungguh menyentuh perasaan…
saya benar2 suka akan puisi ini, semuga anda terus berkarya dan menjadi inspirasi buat peminat2 puisi keTunanan..
:))
postingannya sangat amat indah, aku sangat suka kata katanya yang dewasa to the point: i like it!
Izin Copas Ya, Trmksih, Nuhun
saya menitikkan air mata..
terimakasih.. 😉