Mengapa Anak Bisa Stres?

 

Stress bisa dialami siapa saja. Dalam dunia yang semakin cepat berubah dengan tingginya tingkat persaingan, stres bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Masa perkembangan anak yang diwarnai berbagai kegiatan untuk memuaskan keingintahuan mereka bisa terganggu karena stres. Kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak-anak tidak lepas dari masalah yang kadangkala sulit mereka pahami dan mereka sikapi, sehingga membuat mereka terbebani dan stres. Jika tidak dikontrol dan diatasi dengan baik, hal ini bisa merenggut keindahan masa kecil anak, serta mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun mentalnya.

Stres secara medis dapat diartikan sebagai sebuah stimulasi fisik dan psikologis yang menghasillkan reaksi yang bersifat mental dan fisiologis yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Sedangkan secara teknis, stres merupakan serangan yang merusak keseimbangan tubuh (homeostatis) yang dipicu oleh pengalaman yang tidak menyenangkan, baik yang nyata maupun tidak nyata.

Mengapa anak bisa stres?
Continue reading “Mengapa Anak Bisa Stres?”

Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Kehilangan

Rasa kehilangan merupakan fitrah yang pasti dialami siapa saja. Berkaitan dengan reaksi dan arti kehilangan pada tulisan sebelumnya, rasa kehilangan bisa menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kita yang mengalaminya. Tidak ada yang “mutlak benar dan mutlak salah” dalam soal rasa, merasa dan perasaan, termasuk rasa kehilangan. Mengatasi rasa kehilangan lebih tepat difokuskan kepada mengatasi rasa kecewa, rasa sedih dan rasa sesal karena kehilangan. Proses, waktu dan kesanggupan menyikapi rasa kehilangan pada setiap orang memang berbeda-beda. Namun, setidaknya langkah-langkah upaya berikut dapat kita lakukan untuk mengatasinya. Continue reading “Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Kehilangan”

Arti Kehilangan

Kehilangan merupakan bagian dari fitrah manusia yang bisa membuat perubahan dalam kehidupan kita. Arti kehilangan bisa berupa kesedihan dan penderitaan atau tempaan atas kualitas ketabahan dan kesiapan diri. Rasa kehilangan merupakan bagian dari rasa memiliki karena adanya keterikatan atas sesuatu atau seseorang. Kehilangan menunjukkan rasa yang tidak sepenuhnya utuh, merasa kurang tanpa hadirnya sesuatu atau seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering bersentuhan dengan rasa kehilangan. Kehilangan akan benda, jiwa, perasaan, harga diri dan suasana, kehilangan sosok seseorang, kehilangan kesempatan atau peluang bahkan takut kehilangan.

Continue reading “Arti Kehilangan”

Cara Menjadi Sahabat Anak

 

Menjadi sahabat anak merupakan salah satu bentuk pola pengasuhan (parenting) yang dapat diterapkan orang tua dalam pendidikan keluarga. Semua berawal dari rumah. Pola asuh orang tua dalam keluarga sangat mempengaruhi perkembangan dan kepribadian anak karena orang tua merupakan figur pelindung, pemberi dan pemerhati sekaligus role model bagi anak. Dalam kesehariannya, anak-anak tidak hanya membutuhkan figur orang tua. Anak-anak juga membutuhkan sosok sahabat yang bisa menjadi partner dalam dunianya, sehingga ia merasa senang, ceria dan nyaman dengan diri dan lingkungannya. Sebagai orang terdekat anak, orang tua harus bisa berperan, memposisikan diri sebagai sahabat bagi anak. Mengapa demikian?

Continue reading “Cara Menjadi Sahabat Anak”

Cara Mengembangkan Imajinasi Anak

Mengembangkan imajinasi anak merupakan upaya untuk menstimulasi, menumbuhkan dan meningkatkan potensi kecerdasan juga kreativitasnya di masa pertumbuhannya. Imajinasi anak berkembang seiring dengan berkembangnya kemampuan ia berbicara dan berbahasa. Seperti bermain, dunia imajinasi juga merupakan dunia yang sangat dekat dengan dunia anak. Imajinasi anak merupakan sarana untuk mereka berselancar dan belajar memahami realitas keberadaan dirinya juga lingkungannya. Karena itu, orang tua dapat mengembangkan imajinasi anak dengan menstimulasi tumbuh kembangnya potensi dan kemampuan imajinatif anak untuk diekspresikan dengan efektif. Mengapa imajinasi anak harus dikembangkan?

Continue reading “Cara Mengembangkan Imajinasi Anak”