Anjuran melakukan paling sedikit 7 kegiatan setiap harinya, memang tidak ada hubungannya dengan teori tertentu. Belum ada juga penelitian yang secara ilmiah membuktikan manfaatnya bagi perkembangan ilmu tertentu. Hal ini hanya berkaitan dengan petuah dan kebiasaan orang tua dulu dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Tujuh kegiatan positif dalam sehari sangat bisa kita lakukan jika kita mau dan mampu. Ketujuh kegiatan tersebut katanya harus berhubungan dengan mencari nafkah, ibadah dan relaksasi. Jenis kegiatnnya tentu bisa kita pilih dan variasikan sendiri, yang penting ketiga unsure tersebut tidak hilang. Jika kita cermati, kehidupan kita sehari-hari memang tidak jauh dari ketiga hal tersebut. Dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Kita bisa terjemahkan 7 kegiatan tersebut menjadi :
- Ibadah rutin, seperti shalat dan mengaji
- Menjalankan kegiatan rumah tangga, seperti mencuci, memasak, menyapu, dll
- Berolahraga
- Berangkat sekolah, bekerja dan belajar
- Berkumpul bersama keluarga, ngobrol atau saling bertukar pikiran dan berbagi perasaan
- Bersantai, misalnya menonton acara favorit
- Makan dan tidur
Kalau dihitung secara rinci, bahkan bisa lebih dari tujuh kegiatan. Ada juga orang yang menerjemahkannya secara berbeda. Ketujuh kegiatan itu harus berisi kegiatan yang bisa disebut sebagai mengerjakan atau mengolah sesuatu yang menggunakan tenaga. Apapun tafsirannya, yang pasti dalam sehari tubuh, hati dan pikiran kita setiap harinya bergerak lebih baik.
Di balik semua itu, ada sebuah filosofi yang diterapkan orang tua di zaman dulu. Hidup itu bukan sekedar menerima, tetapi juga harus memberi dan menjalani; tidak sekedar menunggu, tapi juga berikhtiar dan berdo’a. Fungsi tujuh kegiatan itu pada dasrnya mengajarkan kita untuk tidak hanya diam membuang waktu, tetapi aktif menjalankan kehidupan. Manfaatnya tentu bisa didapat secar fisik maupun psikis. Badan sehat, pikiran juga sehat, maka perasaan pun lebih tenang dan nyaman.(neea)