Memaafkan merupakan hal yang paling sulit dilakukan karena berkaitan dengan sesuatu yang membara atau menyakitkan dalam diri kita. Banyak orang beranggapan bahwa memberi maaf kepada orang yang bersalah atau menyakiti hanya akan merndahkan harga diri. Banyak pula orang yang enggan memaafkan karena merasa tidak ada permintaan maaf dari pihak yang bersalah. Ya, terkadang kita sibuk memposisikan orang lain sesuai dengan persepsi kita, menuntut orang lain sesuai dengan keinginan kita, serta sibuk memberikan penilaian terhadap orang lain.
Memaafkan sesungguhnya tidak berkaitan dengan salah atau benar. Tidak juga berhubungan dengan ada tidaknya permintaan maaf dari pihak yang bersalah. Sekalipun kita berada di pihak yang benar, tidak ada salahnya bila kita meminta maaf dan memaafkan, karena di situlah letak keunggulan, kebesaran jiwa dan harga diri seseorang sesungguhnya. Memberi maaf terlebih dulu (walau hanya dalam hati) atau meminta maaf terlebih dulu itu lebih utama dan lebih menunjukkan kualitas diri kita sebagai seorang muslim. Perlu kita ingat bahwa setiap orang tidaklah sempurna dan perbedaan itu selalu ada. Dalam hubungan social yang namanya berbuat salah pasti terjadi, sekalipun tanpa disadari.
Memaafkan, meminta maaf itu lebih berkaitan dengan keikhlasan jiwa dan kebesaran hati seseorang. Memberi atau meminta maaf mencerminkan kelapangan hati. Seseorang yang berhati ikhlas, bersifat pemaaf, Insya Allah tidak akan menemui banyak duri dalam perjalanan hidupnya, dan Allah akan senantiasa memberikan kelapangan dalam segala urusannya.
Karena itulah, memaafkan disebut seni. Seni itu mengandung unsure keindahan, keselarasan, keseimbangan, harmoni dan kesatuan. Memaafkan itu mencerminkan keindahan hati seseorang dalam wujud keikhlasan. Hati yang tak ingin larut dalam bara dendam, trauma luka dan kebencian. Keindahan hati yang menuntun keseimbangan jasmani dan ruhaninya, menyelaraskan perjalanan hidupnya dengan system nilai Ilahiyah dan manusiawi, sehingga terciptalah keharmonisan dalam hubungan sosialnya dengan sesame manusia. Itulah kebesaran jiwa dan kelapangan hati.
Jika sudah terjalin keharmonisan, maka akan lebih mudah membentuk kesatuan dalam ikatan persaudaraan dan persahabatan yang indah. Jadi, arti penting mempelajari seni memaafkan adalah supaya kita tidak bermusuhan dan memiliki keikhlasan. Kalau tak punya musuh, kemana-mana aman dan nyaman kan?