Stag, mandeg, blank atau apapun istilah lainnya pasti pernah dialami siapapun. Kondisi pikiran, situasi perasaan dan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari seringkali membuat kita merasa tidak bisa berbuat apa-apa alias stag. Hal ini merupakan kondisi wajar karena tidak setiap saat otak dan hati kita berada dalam kondisi prima,full of energy, dan focus.
Mandeg atau stag bisa diartikan sebagai indikasi terhentinya proses kontinuitas berpikir dan beraktivitas secara sementara (temporary). Faktor pemicunya umumnya karena lelah, baik fisik maupun psikis yang membuat seseorang merasa kehilangan semangat, kebuntuan ide atau kehilangan gairah dalam melakukan sesuatu. Kelelahan fisik karena terkurasnya tenaga untuk beraktivitas biasanya lebih cepat pulih. Jika bukan karena penyakit tertentu yang kronis, lelah bisa dipulihkan dengan istirahat, makan, minum suplemen atau berolahraga ringan. Sedangkan lelah psikis membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali “fresh”. Pikiran dan perasaan memang memiliki jaringan yang cukup rumit untuk dipahami dan dianalisa, sehingga seringkali kondisi stag ini membuat kita merasa “have no idea” bahkan malas beraktivitas. Diperlukan kolaborasi yang solid antara fisik dan psikis untuk memulihkannya. Mulai dari memahami masalah yang membebani pikiran dan perasaan hingga menemukan solusi terbaik. Hal ini tentu membutuhkan konsentrasi, focus dan ketenangan suasana. Apa lagi jika kita termasuk tipe orang yang sensitif, gampang stress dan mudah menyerah pada keadaan, masalah apapun bisa saja membuat kita merasa stag, blank dan mogok beraktivitas.
Gimana cara mengatasinya?
Kembali ke diri kita juga sih. Yang paling penting ialah memiliki keyakinan dan mempertahankan kemauan untuk tidak hilang begitu saja. Peran kecerdasan emosional dan spiritual sangat signifikan di sini untuk menetralisir hati dan pikiran dari toksin-toksin pemicu stress berlarut-larut, mengembalikan optimasi kinerja otak, serta me-recharge kembali semangat dan motivasi kita. Yang tak kalah penting ialah, menyempatkan diri untuk relaksasi di sela-sela aktivitas kita, baik secara fisik maupun psikis. Fungsinya, memulihkan energi yang serasa terkuras, sehingga tidak mengalami kelelahan akut. Makan teratur, tidur, menghibur diri, beribadah secara rutin dan khusyuk merupakan obat mujarab sekaligus suplemen untuk mengembalikan kondisi secara lahiriah dan batiniah. Selain itu, sharing, ngobrol, becanda dengan teman atau keluarga bisa membuat kita menemukan gambaran solusi bahkan ide-ide baru untuk aktivitas kita. Ingat, ketika kita merasa stag, ide dan solusi bisa muncul dari sekeliling kita.