Mengeja Cinta (Puisi Tentang Cinta)

oleh : Nia Hidayati

Sekian hari menapaki hatimu
tak pernah sama kumengertimu
selalu saja tersisip tanya dalam ketermanguan bisu
mengapa dan ternyata seringkali bercengkrama
dalam irama air mata

Dari titik nol kuartikanmu
perlahan ada, tereja dan tersketsa
menjalin huruf-huruf ketulusan
merangkai kata keindahan
di lorong panjang sunyiku
yang semakin tak biasa

Dari A sampai Z tentangmu
semakin fasih kueja…semakin dalam kurasa
hingga ku mampu menuliskanmu
di lembar-lembar cerita hati

Setelah sekian waktu
bercinta dengan hatimu
bersahabat dengan hadirmu
masih banyak koma antara kita
meski rasa yang kita punya… tiada beda

Masih ada aksara
yang tersisa di tepi asa
untuk kita saling mengeja cinta

Puisi Berbicara kepada Tuhan

Semalam, dengan perasaan malu aku mendekati-Mu
kucoba menuliskan-Mu
tapi aku tak mampu
terlalu hebat wujud-Mu untuk kubahasakan
hingga lunglai tanganku tanpa tulisan

Saat mataku kian meredup menyambut kantuk
kucoba menata kata demi kata
meminta-Mu menatap hatiku sebentar saja
Aku ingin bicara
Aku ingin bercerita
ajaklah aku bicara walau bukan tentang halwa

Tak ada suara yang mampu kudengar
kuulang kembali menyebut nama-Mu
dengan desahan
dengan tangisan
dengan jeritan
aku ingin bicara,,,aku ingin bercerita
ajaklah aku bicara tentang nektar surgawi

Bisu rasaku di keheningan
hingga terkulai ku dalam kesudahan
tertidur ku di pelukan sunyi

Saat ku terjaga di ujung malam kepagian
kupinta kembali hadir-Mu
aku hanya ingin bicara…tentang rasa berdosa

Sedetik berlalu…
Aku menyerah dalam gundah

Lirih… kudengar suara-Mu
mengajakku berbicara
memintaku bercerita
dan jiwaku pun bertahajud
Aku fana dalam keakuanku
karena aku sangat membutuhkan-Mu

Setetes tinta yang kupunya sisa semalam
kan kugoreskan untuk senantiasa menuliskan-Mu
meski hanya setetes… kan kutulis narasi hawari-Mu